Majalah Soccer - Swansea - Tersingkirnya Chelsea dari
Piala Liga Inggris turut dibayangi kontroversi lain, menyusul kartu
merah untuk Eden Hazard setelah dinilai menendang seorang ball boy.
Ketiadaan gol
di partai leg II semifinal Piala Liga Inggris di markas Swansea, Kamis
(24/1/2013) dinihari WIB, membuat Chelsea harus menyingkir dari ajang
itu. Pasalnya, Swansea menjalani laga tersebut dengan keunggulan 2-0
yang akhirnya menjadi penentu tiket menuju partai final.
Dalam
laga itu sendiri, 'Si Biru' harus menyudahi permainan dengan 10 pemain
setelah Hazard dikartu merah wasit Chris Foy pada menit 80. Kartu merah
untuk Hazard lahir setelah ia terlibat insiden dengan seorang ball boy di tepi lapangan.
Insiden itu bermula ketika usaha Hazard mengambil bola membuat si ball boy jatuh
dengan menelungkup di atas si kulit bundar. Ingin cepat-cepat kembali
memulai permainan, Hazard pun terus berusaha mengambil bola dari ball boy
tersebut. Menendang bola dari bawah tubuh si bocah kemudian jadi salah
satu cara yang ia lakukan, kendati tindakan ini justru mengenai badan ball boy itu sehingga dinilai sebagai bentuk kekasaran dan berbuah kartu merah.
"Demba Ba bilang kepadaku kalau ball boy memegang bolanya," kata bek Swansea Ashley Williams kepada Sky Sports 1. (Tapi) Aku melihatnya (Hazard) menendangnya di tulang rusuk dan Anda tak boleh melakukan itu kepada seorang bocah."
Ada yang mengkritik tindakan Hazard itu, ada pula yang mencurigai tindakan ball boy yang
diduga bernama Charlie Morgan tersebut. Ia dituding sengaja
berlama-lama memegang bola agar Chelsea tak bisa segera melanjutkan
permainan dan memuluskan jalan Swansea ke final Piala Liga Inggris.
Kemungkinan
itu kemudian ditanyakan kepada Manajer Swansea Michael Laudrup. Apakah
Swansea sudah memberi instruksi khusus kepada ball boy-nya untuk melakukan tindakan tersebut?
"Tidak,
tidak. Sudah pasti tidak. Saya pikir ia didorong dan ada di atas bola.
Saya bisa memahami rasa frustrasi (Chelsea) ketika sedang tertinggal
(agregat)," katanya di ESPN Soccernet.
Laudrup pun
kemudian menilai bahwa terlepas dari apapun, Hazard pasti akan merasa
bersalah dengan tindakannya itu setelah pikirannya mulai tenang dan
melihat kembali tayangan ulang kejadian tersebut.
"Saya melihatnya dari jarak yang jauh di bench.
Saya sudah melihatnya lagi setelah pertandingan. Hazard adalah seorang
pemain hebat. Ketika ia melihat lagi kejadian itu, saya pikir ia akan
menyesalinya," duga Laudrup.
Rafael Benitez selaku manajer
sementara Chelsea ikut mengomentari insiden tersebut. Enggan
berlama-lama menganalisis kejadian itu, Benitez menyebut Hazard dan si ball boy sama-sama salah. "Mereka berdua sadar itu adalah sebuah kesalahan," katanya di BBC.
"Si
bocah sudah minta maaf untuk membuang-buang waktu. Hazard frustrasi dan
berusaha mengambil bolanya. Ia menendang bola untuk mengambilnya. Kita
bisa menganalisisnya selama setengah jam, tapi kita tahu keduanya
keliru," tegas Benitez.
Sementara itu mantan wasit Liga Primer
Dermot Gallagher mengomentari perdebatan layak-tidaknya tindakan Foy
mengartu merah Hazard. "Wasit Chris Foy amat tepat untuk mengartu merah
Eden Hazard, itu adalah tindakan kasar. Ia mengambil tindakan pantas
untuk memberinya kartu merah. Ia (Foy) akan melaporkannya sebagai
tindakan kasar ke FA," kata Gallagher dalam wawancaranya dengan BBC Radio 5 Live.
detik.sport.com