Setelah tampil membosankan selama babak pertama, skuad Dalem Bandung, julukan Persikab, berhasil mengembangkan permainan dan menguasai lapangan di babak kedua. Beberapa peluang gol tercipta lewat Moreno, Irwan, gelandang Ahmad Marziana dan Ridwan Herawan. Di pertengahan babak kedua, misalnya, tembakan keras sedikit di luar kotak penalti lawan meleset tipis di atas gawang Sleman yang dikawal kiper Bogik Santoso.
Mempertajam serangan, pelatih Persikab Encang Ibrahim lantas menarik keluar penyerang Irwan dan memasukkan penyerang Rinaldi Zainal. Belum puas, beberapa menit kemudian Encang menambahkan striker Yusuf Maulana dan menarik gelandang Gainar Latief yang lebih banyak bertahan. Tak percuma, masuknya dua penyerang baru berhasil membuyarkan konsentrasi para pemain belakang Sleman yang semula fokus menjaga gerakan Moreno.
Buntutnya adalah ketika kapten Cahya Sumirat menggiring bola dari tengah lapangan dan menyodorkan bola kepada Moreno yang berdiri di sudut kiri kotak penalti Sleman. Sigap, Moreno langsung menyambut dan langsung berbalik sambil mengecoh bek tengah Sleman yang menempelnya dengan ketat. Sedetik kemudian, pemain bernomor punggung 12 ini sudah melepaskan tembakan keras ke arah gawang yang gagal dibendung kiper Bogik dan terkonversi menjadi gol.
Namun sayang, keunggulan Persikab ini seketika juga berbuah nahas. Moreno yang kegirangan mencetak gol di penampilan pertamanya langsung melakukan selebrasi dengan cara berlari ke luar lapangan sambil membuka baju. Kontan, wasit Agus Priyanto langsung mengganjar pemain yang sudah mendapatkan kartu kuning di babak pertama itu, dengan kartu kuning kedua dan kemudian kartu merah. Moreno diusir keluar lapangan.
Anak-anak Sleman bukannya tak berkutik digempur tuan rumah. Mengandalkan serangan balik, beberapa kali Anang Hadi dan kawan-kawan mengancam gawang Persikab dengann menciptakan peluang gol. Medio babak kedua, striker Tri Handoko yang berdiri bebas dan hanya berhadapan dengan kiper Persikab Deni Sopandi, melewatkan umpan matang Anang dari dekat tiang kanan gawang. Selang beberapa menit, tembakan keras terukur Anang dari luar kotak penalti masih melayang ke atas mistar gawang Deni.
Pelatih Persikab Encang mengaku puas atas hasil yang diraih anak-anak asuhannya petang ini. Namun ia mengaku agak kecewa dengan atmosfir permainan skuadnya terutama selama dua babak. Cahya Sumirat dan kawan-kawan, kata dia, misalnya cenderung melepaskan umpan kepada Moreno yang selalu ditempel ketat pemain lawan. Sementara pemain lain yang lebih bebas di area kotak penalti lawan dibiarkan menontotn.
Beberapa anak Dalem Bandung, kata Encang, juga cenderung tampil emosional dan mudah terprovokasi aksi lawan yang lebih mengandalkan serangan balik. “Makanya taktik yang sudah kami susun buyar. Kartu merah buat Moreno itu juga akbat luapan emosi tak terkontrol. Si Moreno mengaku ke saya bahwa dia lupa sudah mendapat kartu kuning pertama di babak pertama,” tutur Encang seusai pertandingan.
Pelatih PSS Sleman Widiantoro mengakui keunggulan tuan rumah. Kekalahan kali ini, kata dia, adalah murni buah kesalahan anak-anak asuhannya. “Meski secara umum cukup baik menjalankan strategi permainan bertahan dan serangan balik, tapi anak-anak agak terlena dan kecolongan membiarkan umpan dan penyerang lawan lolos membuat gol. Kami juga gagal memanfaatkan dua peluang matang mencetak gol ke gawang Persikab,” katanya.